Beranda

23 August 2010

Satu Lagi Sentuhan Halus di Hari Kemerdekaan

Pagi ini saya coba untuk membuka salah satu akun email di gmail, dan yahoo. Tujuan saya cuma satu, kepada siapa lagi saya bisa menyambung silaturahim di pagi ini. Mudah-mudahan dapat satu atau dua Sahabat yang bisa disapa.
Email yang menempati urutan pertama pada akun gmail berasal dari Sahabat satu kantor. Isinya sebuah Teguran halus yang mengingatkan betapa besarnya bangsa Indonesia. email itu mengingatkan bahwa Indonesia adalah negara kaya. Kaya akan potensi alam, kaya akan budaya, kaya akan keberagaman, kaya akan potensi Sumber daya manusia, dan lain-lain.

Namun kekayaan yang dimiliki itu ternyata belum (atau tidak) bisa dikelola dengan baik oleh bangsa ini sebagai salah satu kekuatannya, belum (atau tidak) bisa mensejahterakan bangsa. Kekayaan itu juga tidak menjadikan Bangsa ini menghargai nuansa-nuansa perjuangan kemerdekaan yang telah dicapai oleh para Pahlawan yang (sekali lagi) tidak pernah memikirkan keuntungan yang didapat untuk dirinya.

Sahabat,.. saya harap tidak terlalu banyak mengumbar kata. Semoga Sahabat sekalian bisa menangkap hal ini. Dan biarlah gambar yang berbicara.


Foto disamping adalah kondisi tambang emas PT. Freeport (Tambang emas terbesar di Dunia). Bayangkan, Tambang Emas terbesar di Dunia ada di Papua, Indonesia. Gunung Emas telah diangkat dari Bumi Papua, Indonesia ke Luar negeri (pasti Sahabat sekalian sudah tahu negara yang saya maksud). Tapi, kenapa tambang logam yang identik dengan simbol kemakmuran itu tidak bisa memberikan imbas kemakmuran bagi Indonesia sebagai sebuah negara, atau paling tidak para penduduk lokal di Papua mengalami Indahnya pembangunan di bagian Timur Indonesia.

Gambar lain yang juga menyentil hati adalah gambar di samping. Tak pelak, gambar ini menciptakan dialog antara hati dan nalar saya, "sedang apa bapak tua itu? makan nasi bungkus dengan menggunakan seragam Veteran Perang Kemerdekan. Dalam rangka apa? Peringatan Resmi Hari Kemerdekaan-kah??? Seragam Veterannya tampak masih bagus, namun sepatu yang digunakannya lebih mirip sepatu boot yang biasa digunakan untuk berkotor-kotor di genangan yang kotor.


Jika Bapak Tua itu memang Veteran yang sedang mengikuti Acara Resmi, sepatutnya dia mendapat perlakuan lebih baik dari Penyelenggara Negara di Negeri ini. Tapi, Entahlah...


Mudah-mudahan sentuhan halus ini bisa memberikan bekas di hati para Sahabat Pembaca sekalian...


22 Agustus 2o10

Untuk Bumi Indonesia Tercinta..

No comments:

Post a Comment